Tips Hemat Pakan di Budidaya Ikan Bioflok yang Perlu Kamu Tahu

Dr. Arif Widjaya, M.Sc

10/21/20253 min read

Pengenalan Budidaya Ikan Dalam Sistem Bioflok

Dalam budidaya ikan, biaya pakan bisa mencapai 60–70% dari total pengeluaran, sehingga efisiensi penggunaan pakan menjadi faktor penting untuk menjaga keuntungan.
Salah satu metode budidaya yang dikenal mampu menekan biaya pakan adalah sistem bioflok. Melalui sistem ini, limbah pakan dan kotoran ikan tidak terbuang percuma, melainkan diolah menjadi flok kumpulan mikroorganisme yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai sumber pakan alami.

Supaya sistem bioflok berjalan optimal dan benar-benar membantu menghemat pakan, berikut beberapa tips yang perlu kamu perhatikan.

1. Pahami Peran Bioflok sebagai Pakan Tambahan

Kekuatan utama sistem bioflok terletak pada mikroorganisme yang mengubah limbah organik menjadi flok bernutrisi tinggi.
Flok ini mengandung protein 30–40%, lemak 3–10%, dan serat alami yang bisa dimakan langsung oleh ikan seperti lele, nila, atau patin.

Dengan kata lain, kalau bioflok kamu tumbuh dengan baik, ikan akan mendapatkan pakan tambahan secara alami dari kolam sehingga kebutuhan pakan buatan bisa berkurang hingga 20–30%.

2. Gunakan Pakan dengan Kandungan Protein yang Tepat

Banyak orang berpikir makin tinggi protein dalam pakan, makin cepat ikan tumbuh. Padahal, di sistem bioflok, ini justru bisa merusak keseimbangan ekosistem mikroba.
Kelebihan protein akan menghasilkan amonia berlebih, yang berbahaya untuk ikan dan bisa mematikan bakteri heterotrof.

Karena itu, gunakan pakan dengan kadar protein maksimal 28%.
Kandungan ini sudah cukup karena sebagian kebutuhan protein ikan dipenuhi oleh flok. Selain lebih hemat, kualitas air juga lebih mudah dikendalikan.

3. Atur Pola Pemberian Pakan

Cara memberi pakan sering kali jadi penyebab pemborosan terbesar. Dalam sistem bioflok, pemberian pakan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit tapi lebih sering, misalnya 4–5 kali sehari.

Tujuannya supaya pakan bisa langsung dimakan habis dan tidak mengendap di dasar kolam.
Sisa pakan yang mengendap bisa meningkatkan kadar amonia dan merusak stabilitas flok.

Lakukan juga monitoring sisa pakan setiap kali feeding.
Kalau masih banyak sisa setelah 10–15 menit, berarti dosisnya kebanyakan dan perlu dikurangi di waktu berikutnya.

4. Jaga Kualitas Air Tetap Stabil

Kualitas air yang buruk bikin ikan stres dan malas makan, yang akhirnya bikin pakan terbuang percuma.
Dalam sistem bioflok, ada beberapa parameter penting yang harus dijaga:

  • pH: 6,5–8

  • DO (Oksigen Terlarut): > 4 mg/L

  • Amonia (NH₃): < 0,5 mg/L

  • Rasio C/N: 15–20:1

Stabilitas parameter ini bikin mikroba aktif, bioflok sehat, dan pakan alami terus tumbuh. Ikan pun akan makan dengan lahap dan efisien.

5. Tambahkan Sumber Karbon Secara Tepat

Sumber karbon seperti molase, tepung tapioka, atau dedak halus berfungsi sebagai β€œmakanan” bagi bakteri heterotrof yang membentuk flok.
Penambahan karbon membantu mengikat nitrogen (dari limbah pakan) sehingga tidak berubah menjadi amonia.

Kuncinya: jangan asal tuang.
Lakukan perhitungan rasio C/N berdasarkan banyaknya pakan yang diberikan setiap hari.
Kalau karbon terlalu sedikit, flok sulit tumbuh. Tapi kalau berlebihan, air bisa terlalu pekat dan menurunkan kadar oksigen.

6. Gunakan Aerasi yang Cukup

Aerasi yang baik memastikan dua hal:

  1. Bioflok tetap tersuspensi dan tidak mengendap.

  2. Kadar oksigen selalu cukup untuk ikan dan mikroba.

Jika aerasi lemah, flok akan mati dan membusuk, yang ujung-ujungnya meningkatkan amonia.
Gunakan blower dengan tekanan merata dan pastikan setiap titik kolam mendapat gelembung udara yang aktif.

7. Manfaatkan Probiotik Secara Konsisten

Probiotik berperan penting dalam mempercepat pembentukan flok dan menjaga keseimbangan mikroba di kolam.
Gunakan probiotik khusus perikanan secara rutin, baik dicampur ke air kolam maupun ke pakan, untuk menjaga populasi bakteri heterotrof tetap dominan.

Kesimpulan

Menghemat pakan di budidaya ikan sistem bioflok bukan berarti mengurangi jumlah pakan secara asal, tapi mengoptimalkan seluruh ekosistem kolam agar ikan dan mikroba bisa saling mendukung.

Dengan:

  • Menjaga kualitas air,

  • Mengatur frekuensi pakan,

  • Mengontrol rasio karbon, dan

  • Menjaga flok tetap aktif,

kamu bisa menekan biaya pakan secara signifikan tanpa menurunkan produktivitas ikan.
Kalau dikelola dengan benar, sistem bioflok bukan cuma hemat, tapi juga jadi pondasi budidaya ikan yang berkelanjutan dan menguntungkan